Jenderal Qassem Soleimani deklarasikan dukungan penuh kepada rakyat Palestina untuk melawan keputusan Donald Trump yang mengakui al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota Israel.
Iran mengumumkan tidak akan lagi mematuhi Perjanjian Nuklir 2015, setelah Amerika Serikat (AS) membunuh komandan Pasukan Quds, Jenderal Qassem Soleimani
Gertakan Trump itu disampaikan di akun Twitternya pada Senin (6/1), beberapa hari setelah memerintahkan secara langsung pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani di ibukota Irak, Baghdad.
Dilaporkan bahwa Brigadir Jenderal William Seely, yang mengawasi Satuan Tugas AS Irak, mengirim surat kepada kepala komando operasi gabungan Irak pada Senin (6/1), kurang dari seminggu setelah AS membunuh Jenderal Qassem Soleimani Iran.
Hal ini dilakukan pasca terbunuhnya komandan Pasukan Quds Iran, Jenderal Qassem Soleimani, dalam serangan udara Amerika Serikat (AS).
Platform Amerika Serikat (AS) tersebut diketahui menghapus foto dan video para pengguna yang bereaksi terhadap pembunuhan AS terhadap ikon perjuangan anti terorisme Iran, Letnan Jenderal Qassem Soleimani.
Seruan Hatami untuk pengusiran pasukan AS datang seminggu setelah Washington membunuh komandan anti-teror paling menonjol di Timur Tengah, Letnan Jenderal Qassem Soleimani di Irak.
Ketegangan antara Iran dan AS membara setelah Gedung Putih membunu Jenderal Qassem Soleimani di Irak dan respons Republik Islam terhadap langkah teroris dengan serangkaian rudal balistik yang menghantam dua pangkalan AS di Irak
Lebih dari 30 anggota layanan AS menderita cedera otak traumatis (TBI) setelah Iran menyerang pangkalan udara Ain al-Assad dalam menanggapi pembunuhan Mayor Jenderal Qassem Soleimani.
kelompok Takfiri sudah berhasil mengangkat kepalanya di beberapa wilayah regional setelah pembunuhan Letnan Jenderal Qassem Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, di Baghdad pada bulan Januari.